Selasa, 16 Agustus 2016

Mesin Diesel Bukan Berarti ”Tahan” Menerjang Banjir

Mesin Diesel Bukan Berarti ”Tahan” Menerjang Banjir



Ada banyak anggapan tentang mesin diesel yang ”tahan” menerjang banjir karena berbagai alasan. Namun ini dulu, saat mesin tanpa busi itu masih berteknologi konvensional. Saat ini transformasi diesel mutakhir dengan beragam perangkat elektronik terus berisiko sama juga dengan mobil memiliki bahan bakar bensin.
Menurut Iwan Abdurrahman, Technical Service Division PT Toyota Astra Motor (TAM), umumnya mobil bermesin diesel memang mempunyai sosok yang tinggi besar, terlebih bermodel SUV. ”Anggapan ini pada akhirnya keterusan. Walau sebenarnya memang karena ground clearance-nya rata-rata sudah tinggi, lalu dimaksud tahan banjir, itu.
Iwan juga menyampaikan bahwa mobil diesel memang tanpa busi dan sedikit perangkat kelistrikan di ruangan mesin. Namun ini tehnologi diesel lama. ”Kalau saat ini tehnologi diesel baru telah commonrail dengan adanya banyak pompa, sensor, dan perangkat elektronik yang lain. Resikonya (terhadap banjir) sama juga, ” tegas Iwan.
Turbo
Anggapan salah lainnya adalah peranti turbo yang bisa menjadi penghalang air sebelum masuk ruang bakar. Dikatakan Iwan, anggapan ini juga salah kaprah. Peranti turbo bukan untuk menghalangi, namun memperlambat masuknya air ke ruang bakar.

”Dengan adanya turbo pipa dari mulai corong udara masuk ke ruang bakar lebih jauh. Cuma memperlambat saja, kalau kemungkinan masuknya tetap saja. Karena pada dasarnya turbo itu pompa angin. Kalau airnya ikut dan banyak ya kebawa juga,” tegas Iwan.
Dari penjelasan ini, bisa dipastikan, semua jenis mobil tetap rawan terhadap banjir. Paling penting adalah memperhatikan posisi saluran isap udara. Jika ketinggian air dirasa akan masuk ke saluran tersebut, sebaiknya banjir tidak diterjang.

0 komentar

Posting Komentar